Skip to main content

Posts

Featured

Something left unsaid and never explained

  Hujan jatuh malam ini di Surasak, sebuah distrik di Jalur Silom, Bangkok, di saat perkiraan cuaca mendadahkan sebuah rentang waktu pada awal Mei yang seharusnya menjadi salah satu bulan terpanas setelah April. Entah mengapa malah hujan mengguyur dengan lebat, aku tidak mengerti. Bukankah ada banyak hal yang meleset dari apa yang kita yakini, bukan? Setidaknya aku memercayai hal ini dan hal itu berlaku ketika kita berbicara mengenai perasaan. Secangkir cokelat panas mengepul dari cangkir berwarna kuning gading dengan gambar seorang anak kecil memegang sebuah balon yang baru saja aku buat. Perlahan, aku membuka sedikit pintu balkon apartemen. Seharusnya ada aroma petrikor ketika hujan pertama kali datang. Layaknya sambutan berupa sepatah kata dari bumi untuk hujan yang telah lama menghilang dan kini datang kembali, yang di sana terselipkan rasa rindu demi sebuah pertanyaan, ‘apa kabar? Lama tidak berbincang.’ Hujan, kata banyak orang, memiliki daya magis. Ia bisa me...

Latest Posts